KENARI MERAH REDINTENSIVE


Mengenal Beberapa Kendala Dalam Berternak Kenari






Mengenal Ternak Burung Kenari

Bertenkak kenari sangat cocok bagi bereka yang cukup punya waktu luang, atau bagi mereka yang kesepian. Tetapi cocok pula bagi mereka yang selalu disibukan dengan setumpuk pekerjaan yang tak pernah usai.  
Watak kenari yang selalu riang dengan suara yang merdu dan dengan warna yang beraneka ragam yang mengagumkan, kiranya akan mampu menambah suasana hangat dan menghalau detik-detik sunyi yang menjenuhkan, dan bermanfaat pula untuk mengalihkan perhatian dari kelelahan dan kecemasan. 
Maka berternak satu atau dua pasang burung kenari kiranya cukup untuk dijadikan obatnya.
Namun masalahnya tidak jarang sebagian orang masih beranggapan berternak kenari adalah sesuatu yang sulit. Tentu hal itu tidak sepenuhnya benar. Kuncinya adalah kenali ciri-ciri fisik baik jantan atau betina yang sudah siap untuk dipasangkan (dikawinkan), dan pastikan pula Kenari yang di beli adalah kenari pada usia produktif. Atau minimal mengetahui usia kenari yang dibeli, sehingga dapat diketahui kapan burung kenari itu dapat dipasangkan/dijodohkan untuk diternak.
Disamping itu tentu, kenali pula sifat-sifat umum pada burung kenari, baik Jantan atau Betina, terutama dalam masa jodoh. Yang dimaksud masa jodoh adalah masa-masa dimana pasangan itu mulai dikawinkan , bersarang, bertelur, mengeram, merawat anak samapai menyapih anak-anaknya.
Dari pengalaman lebih dari 10 tahun berternak kenari , memang walaupun jarang adakalanya ditemukan beberapa kendala khususnya dalam masa-masa jodoh tersebut.
 
Diataranya yang sering ditemukan adalah .
  1. Dara yg Tidak Mau Bertelur.
Istilah dara adalah burung kenari betina yang sudah meningkat birahi dan mulai dijodohkan. Adakalanya begitu dijodohkan langsung kawin dan membuat sarang , kemudian hanya selang waktu 5 hari langsung bertelor. Tetapi pada umumnya rata-rata ia akan bertelor setelah 20 samapai 30 hari dari pertama dijodohkan. Bahkan ada pula samapai 2 bulan, baru kemudian ia bertelor. Maka menghadapi dara seperti ini , benar-benar harus tekun dan sabar, misalnya sarang yang sudah begitu bagus dibuatnya dan tinggal mengisinya dengan telur, tiba-tiba ia rusak kembali dengan mengawat-awut sarang dan diangkutnya keluar. Maka tugas kita adalah sarang yang dirusak dan kosong itu harus segera kita isi kembali dengan bahan-bahan sarang, dan ini bisa terjadi berulang-ulang.
  1. Induk tidak mengeram
Istilah Induk adalah betina yang pernah bertelur dan beranak. Adakalanya induk atau dara yang sudah bertelor tapi karena sesuatu hal ia tidak mau mengrami telurnya. Diantaranya ditemukan induk kembali birahi, induk yang seperti ini biasanya ditandai apabila mendengan suara jantan ia gelisah kemudian meninggalkan telur dan enggan mengeram, kondisi seperti ini dimungkinkan karena makanan yang istimewa seperti ketika ia dijodohkan, makanannya tidak diganti. Karenanya untuk mengatasi induk kembali birahi, sebaiknya selama mengeram makanan diberikan hanya makanan pokok dan sayuranpun diberikan 3 hari sekali saja.
Atau bisa saja induk tidak mau ngeram karena sangkar dipindah ketempat lain, maka pada umumnya induk yang sedang mengeram akan segera keluar dari sarang dan sering meloncat-loncat seperti kebingungan, masuk kedalam sarang kemudian keluar lagi , untuk kemudian tidak lagi mengeram. Untuk itu disarankan induk yang mengeram sebaiknya sangkar tidak dipindah-pindah sampai anaknya menetas umur 10 hari.
Atau bisa saja kenari tidak mau mengeram karena ada gangguan binatang seperti cicak, toke atau tikus. mungkin gangguan semut dan gurem. Sehingga induk tidak nyaman tinggal dalam sarang.
  1. Anak Burung Mati Lemas
Dimusim penghujan dimana cuaca sangat dingin, atau dimusim panca roba dimana perubahan iklim sangat ekstrim, biasanya kenari akan membuat sarang agak dalam dan sempit, mungkin dimaksudkan agar telur dan anak-anaknya kelak akan terlindung dari dinginnya cuaca luar. Namun sayang kadang kala karena sempit dan dalamnya sarang, ditambah lagi karena kasih sayangg induk yang berlebihan sehingga anak didekamnya begitu rapat, maka hal ini akan menyebabkan kematian seluruh anaknya karena anak tidak bisa menghirup udara untuk bernapas dan akhirnya semua anak burung mati lemas.
Upaya untuk menghindarkan kejadian ini, apabila diketahui sarang yang dalam dan sempit, maka sebelum telur-telur itu menetas sebaiknya segera dibetulkan , yang dalam diperdangkal dan yg sempit dilebarkan, sehingga anak burung akan bebas bergerak dan bernapas.
  1. Mematuki Bulu Anak
Ketika anaknya sudah dianggap mampu hidup tanpa suapan induknya yaitu kira-kira usia 21 – 27 hari, kadang induk menyapih anak-anaknya dengan jalan mematuk .Kondisi ini tentu tidak berbahaya karena anak sudah bisa mandiri. Namun adakalanya si Induk mematuki bulu anaknya , dimana anak-anaknya masih kecil dan belum bisa makan sendiri. Ini bisa terjadi karena si induk sudah sangat birahi, gejala ini biasanya ditandai dengan induknya gelisah, meloncat-loncat sambil membawa daun daun kering atau bahan sarang yang tergeletak dibawah. Dan berbahayanya apabila samapah-sampai dilantai sangkar habis, maka dicabutilah bulu-bulu anak untuk dipakai sarang, tidak jarang si anak bisa sampai gundul, dan kadang lupa menyuapi anaknya, sehingga anaknya menjadi terlantar dan mati karena kelaparan dan kedinginan.
Untuk mengurangi resiko kematian anak burung karena sikap induknya yang cepat birahi, dan agar bulu-bulu anaknya tidak terus dicabuti, bisa diupayakan dengan memberi bahan-bahan sarang kedalam sangkar. Dan untuk mengurangi rasa birahi pada induk maka jantan dijauhkan, sedapat mungkin si induk tidak melihat dan tidak mendengar suara jantan. Atau kalau mungkin induknya dikawainkan, dan anak-anaknya di berikan ke induk asuh, atau kita suapi.
  1. Beberapa Penyakit pada Kenari :
Pada umumnya Burung kenari termasuk burung yang kebal terhadap penyakit, bila dibanding dengan burung lain seperti parkit misalnya , kematian burung kenari lebih banyak disebabkan kerena keteledoran, namun bukan berarti harus mengabaikan penyakit yang biasa menyerang kenari.
Secara umum, kenari sakit ditandai dengan bulu-bulu menegak dan kusut, ujung sayap jatuh terkulai, warna bulunya tampak pucat, mata sayu yang sebentar-sebentar memejam, bahkan apabila sudah parah kepalanya disembunyikan kebelakang masuk kesayap. Napsu makan berkurang, tidak suka mandi, geraknya lambat dan berat dan berhenti berkicau.
Berdasarkan pengalaman dan penelusuran sehari-hari , maka diantara macam-macam penyakit yang sering ditemukan adalah :
· Pilek. Penyebab utama penyakit ini, yaitu temperatur yang menurun tiba-tiba, juga terpaan angin yang searah , yaitu angin yang bertiup dari satu arah tertentu seperti dekat jendela, pintu atau lorong.
Tanda-tanda burung yang terserang penyakit ini, diawali dg batuk-batuk sambil mengeleng-gelengkan kepalanya seakan ada yang ingin dikeluarkan dari mulutnya, atau bersin-bersin.
· Jari kaki bengkak , umumnya penyakit ini kena gigitan nyamuk, atau karena gigitan paruhnya karena gatal, kemudian menjadi infeksi karena debu dari sangkar yang kotor. Serangan nyamuk biasanya menyerang kaki , kemudian kaki tersebut akan bengkak, dan bila tidak segera ditangani, bisa menyebabkan jari kaki menghitam dan patah.
· Jamur pada kaki. Ditandai pada burung yang tidak nyaman ketiga bertengger, sering-sering sebelah kakinya diangkat dan pada sela-sela jari kaki akan kelihatan putih. Kalau ini terus dibiarkan jamur akan semakin banyak dan kaki burung akan jadi kaku dan tidak lagi bisa bertengger. Penyakit ini lebih disebabkan kerena kebersihan sangkar yang tidak terpelihara ditambah dengan suhu ruangan yang terlalu lembab.
· Diare/mencret. Kenari yang kena diare mudah dikenali dari kotorannya yang basah, berlendir, atau bahkan berdarah. Bagian dubur juga basah, bulunya terlihat kotor dan kusam. Dan badannya terlihat sangat lemah.
· Diskitar mata bengkak. Atau sering disebut dengan istilah penyakit SNOT, penyakit ini ditandai seperti mata berair, menggosok-gosokan kepala pada tenggeran, disekitar mata kelihatan membengkak. Dan kalau ini dibiarkan akan terus membesar dan berakhir dengan kematian burung tersebut.
Untuk mengatasi semua penyakit diatas, kiranya bagi peternak sudah tidak sulit lagi karena banyak obat-obatan yang dijual bebas dipasaran. Yang terpenting dan kadang ada kesulitan adalah cara mendiagnosa atau mengenali jenis penyakit yang diderita kenari, untuk kemudian segeralah bertindak dan memilih obat yang tepat.


Oleh karenanya ketekunan, ketelatenan, kesabaran dan keuletan adalah menjadi syarat yang harus dimiliki oleh seorang peternak kenari yang ingin berhasil, ini penting karena yang dihadapi adalah mahluk hidup yang punya naluri , keinginan dan kebiasaan .






Keterangan Gambar.
Anak kenari merah usia 1,5 - 2 bln, nampak bulu kelihatan pucat.  Namun warna itu akan mulai berubah dimulai usia 2,5 bln. pada saat itu kenari akan mabung pertama untuk menanggalkan bulu anak, dan menggantinya dengan bulu dewasa, sehingga bulu secara bertahap samapi usia 4-5 bulan,  bulu kenari akan nampak semakin merah.